Rabu, 08 Juni 2016

Melek Teknologi: Yuk Kita Intip Sekilas Tentang Jaringan Fiber Optic

Kalian semua tentu sudah tak asing lagi dengan istilah fiber optic. Ya, media penghantar untuk paket data dengan menggunakan cahaya ini sudah meng-Indonesia banget. hampir semua jaringan internet di Indonesia telah menggunakan fiber optic. Tapi, tahukah kalian komponen apa sajakah yang terdapat pada jaringan fiber optic?

GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan teknologi node akses yang diperlukan untuk memberikan layanan multimedia yang disebut sebagai layanan triple play (Voice, data, video atau IPTV) bagi pelanggan perumahan maupun bisnis. Jaringan ini umumnya menggunakan media fiber optic. Contoh perusahaan yang menggunakan jaringan ini yaitu PT Telkom Indonesia dengan produknya yang bernama IndiHome.



Prinsip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari Optical Line Termination (OLT), maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai Optical Network Terminal (ONT). Untuk ONT sendiri akan memberikan data – data dan sinyal yang diinginkan oleh user. Pada prinsipnya, Passive Optical Network adalah sistem point-to-multipoint, dari fiber ke arsitektur premise network dimana unpowered optikal splitter (splitter fiber) serat optik tunggal. Arsitektur sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung layanan T1, E1, dan DS3. 

Berikut ini beberapa komponen yang ada pada GPON:
1.      Network Management System (NMS)
NMS merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat GPON. Letak NMS ini bersamaan di dekat OLT namun berbeda ruangan. Konfigurasi yang dapat dilakukan oleh NMS adalah OLT dan ONT. NMS memiliki jalur langsung ke OLT , sehingga NMS dapat memonitor ONT dan OLT dari jarak jauh.
2.        Sumber cahaya
Sumber cahaya yang digunakan untuk memancarkan cahaya yang membawa informasi merupakan hasil pengubahan sinyal listrik menjadi sinyal optik. Sumber cahaya yang digunakan dalam teknologi GPON adalah Injection Laser Diode (ILD). Jenis ILD yang digunakan pada sistem GPON antara lain Fabry Perot Laser dan Distributed Feddback Laser (DFB), dengan lebar spektrum masing – masing 3nm dan 1nm.
3.        Serat optik yang digunakan
Jenis serat optik yang digunakan dalam GPON yang diaplikasikan untuk komunikasi jarak jauh harus memiliki kemampuan untuk membawa banyak sinyal dengan laju bit yang tinggi. Dari dua jenis serat optik yang ada yaitu single mode dan multimode, yang digunakan sebagai media transmisi teknologi GPON adalah jenis single mode, hal ini dikarenakan daerah kerja panjang gelombang single mode  lebih tinggi daripada daerah kerja panjang gelombang multimode. Sehingga serat optik jenis ini lebih sesuai digunakan pada transmisi jarak jauh yang memerlukan transmisi kecepatan tinggi dan rugi – rugi yang kecil.
Untuk media transmisi dan distribusi data, ada dua jenis kabel optik yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk berdasarkan jarak dan cakupan distribusinya, yaitu kabel optik patch cord dan drop cord.
Patchcord adalah kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Kabel patch cord biasanya digunakan untuk sambungan antar perangkat di dalam ruangan saja.
Sedangkan kabel serat optik drop core merupakan kabel serat optik yang digunakan untuk distribusi dari OLT ke ONT atau ke pelanggan. Kabel serat optik jenis ini biasanya digunakan sebagai saluran udara yang disanggah dengan tiang.

4.        Optical Line Termination (OLT)
Pada Gambar 2 merupakan perangkat OLT yang terpasang pada kantor Sentra Telepon Otomat (STO). OLT sebagai daerah pusat dari sistem jaringan. OLT merupakan gabungan dari CWDM, Gigabit-capable Ethernet (GbE) dan SONET/SDH yang dipergunakan untuk mentransmisikan suara, data dan video yang melewati  Gigabit-capable Passive Optikal Network (GPON). OLT mempunyai fungsi untuk melakukan konversi dari sinyal elektrik menjadi optik.
5.        Optical Network Terminal (ONT)

ONT menyediakan interface antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONT menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan. ONT berada di sisi pelanggan pada sistem jaringan GPON. ONT mempunyai tugas utama yaitu dipergunakan untuk mentransmisikan suara, data dan video yang melewati  jaringan Gigabit-capable Passive Optikal Network (GPON) kepada para pelanggan.
6.        Splitter

.Splitter adalah optical fiber coupler sederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal – sinyal kombinasi dalam satu path. Selain itu, splitter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Splitter terdiri dari 3 port dan bisa mencapai dari 32 port.
Pada jaringan GPON, splitter biasanya terdapat pada Optical Distribution Cabinet  (ODC) dan Optical Distribution Point (ODP). 
ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel.ODC menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif.

7.      Splicer
Alat sambung Serat Optik  dikenal dengan sebutan fusion splicer yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core serat optik  yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung kembali secara baik.
8.       Konektor
Konektor terdapat pada ujung dari serat optik yang terhubung langsung pada perangkat. Konektor pada fiber optik terbuat dari material yang sederhana seperti plastik, karet dan kaca sehingga lebih praktis.
 

Adapun beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON adalah:
a. Mendukung aplikasi triple play (suara,data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan melalui satu core fiber optik.
b. Satu port GPON dapat digunakan hingga 32 ONT.
c. Alokasi bandwidth dapat diatur.
d. Biaya maintenance yang murah karena menggunakan komponen pasif.
e. Transparan terhadap laju bit dan format data. GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju bit dan format yang berbeda karena setiap laju bit dan format data ditransmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan 2.44 Gbit/s untuk downstream.
g. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih effisien. Hal ini dikarenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana dari pada arsitektur jaringan serat optik konvensional. 

Terlepas dari kelebihan teknologi GPON, kekurangan yang dapat menjadi tambahan pertimbangan operator provider dari teknologi ini adalah :
a. Model layering yang kompleks 
b. Capital expense merupakan biaya untuk mengimplementasikan teknologi ini harus diperhatikan karena lamanya waktu untuk menggelar service ke pelanggan dalam pengadaan infrastruktur yang menimbulkan biaya pengadaan perangkat dan jasa instalasi, biaya perawatan, biaya listrik, dan lain-lain yang membutuhkan dana yang lebih besar.
c.      Dibutuhkan kerja sama dengan pihak-pihak lainnya ketika menjalankan teknologi ini, salah satunya ketika melakukan sambungan fusi dimana teknik ini memerlukan orang yang ahli dan berpengalaman karena penjajaran kabel serat optik membutuhkan komputer terkontrol untuk mencapai kerugian yang sedikit.

Jaringan GPON ini juga tidak hanya digunakan pada jaringan internet dan TV kabel saja, namun pada jaringan seluler juga menggunakan fiber optik dan jaringan GPON dari OLT yang terletak di Sentral Telepon Otomat (STO) menuju ke Base Transceiver Station (BTS). Namun dari BTS menuju handphone kita masing-masing masih menggunakan komunikasi radio. Tetapi apabila kita berlangganan internet kabel atau wifi, kabel fiber optic akan sampai hingga perangkat akses poin.

Itulah sekilas mengenai fiber optic dan GPON. Apakah sudah ada yang merasakan perbedaan kecepatan antara internet menggunakan kabel UTP dengan menggunakan fiber optic?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar